Pengertian, Manfaat dan Fungsi Perakitan Produk
A. Memahami Perakitan Produk
Desain merupakan langkah awal dari proses manufaktur, 80% biaya produksi ditentukan pada proses desain. Proses prakitan produk biasanya merupakan proses yang paling banyak menghabiskan biaya produksi dan jumlah pekerja. Sering kali proses prakitan membutuhkan biaya yang besar karena desain produk yang kurang tepat serta jumlah komponen yang terlalu banyak.
1. Pengertian Perakitan Produk
Pada prinsipnya prakitan produk dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil prakitan yang baik dan hasil yang buruk serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Prakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses pemesinan (frais, bubut, bor dan gerinda) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaanya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam prakitan dapat meliputi berbagai proses manufaktur.
2. Manfaat Perakitan Produk
Manfaat yang diperoleh:
- Mengurangi biaya produksi
- Mengurangi jumlah komponen
- Mempersingkat waktu prakitan
3. Fungsi Perakitan Produk
Fungsi utama prakitan adalah untuk menggabungkan komponen, material penyambung, subrakitan menjadi barang jadi.
- Menyiapkan Komponen
- Penggabungan komponen-komponen
- Pemeriksaan kualitas produk
B. Memahami Metode Perakitan Produk
Dalam produksi missal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misallnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan dll dalam urutan rangkaian proses produksi.
1. Metode Perakitan yang dapat ditukar
– tukar
Pada metode ini, bagian – bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain (interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara missal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS dll. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada dipasaran. Akan tetapi mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relative lebih mahal.
2. Perakitan dengan Pemilihan
Pada metode ini prakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponen juga dihasilkan dengan produksi missal yang pengukuran – pengukurannya tersendiri menurut batasan –batasan ukuran.
3. Perakitan secara individual
Prakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. Karena dalam pengerjaanya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen pertama.
Selain metode yang dapat diterapkan dalam prakitan produk. Ada beberapa macam jenis prakitan yang sering digunakan di dunia industry, hal ini tergantung pada pekerjaan yang dilakukan. Biasanya factor bentuk dan jumlah produk lainnya.
Pada umumnya ada 2 macam jenis prakitan,
1. Prakitan manual yaitu prakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat – alat bantu yang spesifik.
2. Prakitan otomatis adalah prakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
Sedangkan untuk jenis prakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan prakitan sebagai berikut,
1. Produk tunggal, Jenis produk tunggal yaitu prakitan dengan hanya satu saja.
2. Produk seri, Jenis prakitan produk seri adalah bila prakitan dilakukan dalam jumlah missal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses prakitan produk elektronik, prakitan mobil, prakitan motor dll.
Tidak ada komentar untuk "Pengertian, Manfaat dan Fungsi Perakitan Produk"
Posting Komentar